Kolak jadi makanan yang khas di bulan Ramadhan. Makanan manis ini biasanya berisi irisan pisang, ubi, kolang-kaling yang dimasak dengan kuah santan dan gula merah.
Sebenarnya sah-sah saja untuk makan kolak kapan pun, namun di saat bulan puasa, kapan sebaiknya makan kolak? Bisakah kolak disantap sebagai hidangan sahur?
Dokter gizi Inge Permadi mengungkapkan, waktu terbaik untuk makan kolak adalah saat berbuka puasa.
“Sebenarnya paling bagus adalah ketika berbuka, karena kadar gula darah ketika sahur itu biasanya mereka punya waktu yang terbatas untuk bisa mencerna,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com
Selain karena rasanya yang manis, kolak juga mengandung berbagai karbohidrat seperti pisang dan ubi yang dapat membuat orang merasa lebih kenyang.
Manusia yang berpuasa, tidak makan dan tidak minum dalam jangka waktu 12 jam, maka hal pertama yang harus dikonsumsi adalah air.
Ketika berpuasa, gula darah dalam tubuh menurun, sehingga berbuka puasa dengan makanan manis menjadi sebuah anjuran yang sebaiknya dilakukan. Untuk mengembalikan gula darah tubuh, asupan makanan manis bisa dilakukan, salah satunya dengan kolak.
“Hanya saja setelah makan kolak, sebaikya tidak dibarengi dengan teh manis atau makan es campur.” ucap Inge.
“Setelah makan kolak, bisa makan makanan berat. Sebenarnya tubuhkan membutuhkan gula jadi enggak apa-apa, karena kolak itu akan menyediakan kadar gula yang baik. Nah ini akan mempersiapkan lambung untuk menerima makanan yang lebih berat. karena kadar gula darahnya sudah membaik, selama tidak terlalu berlebihan ya silahkan saja.”
“Komposisi makanannya itu harus seimbang. Jadi yang dipentingkan adalah makan seimbangnya, jangan cuma makan yang langsung berkarbohidrat saja.”
Hanya saja, mengingat kandungan bahan bakunya, kalori dalam kolak mungkin bekisar antara 160 kalori hingga 500 kalori tergantung dengan jenis dan ukuran mangkuk, isian, dan resep.
“Manusia kan mempunyai mekanisme untuk menjaga gula darah stabil naik turun dibawah 70,” ungkap dokter gizi Johanes Casay Chandrawinata kepada clickbet88
Meskipun aman dimakan ketika berbuka, kolak tidak disarankan untuk dimakan setiap hari karena akan berlebihan.
“Jadi kalau berlebihan tentu tidak baik kesehatan. nah gula darah jadi tubuh itu punya mekanisme senormal mungkin tidak turun di bawah 70.”
Meskipun kolak lebih baik dikonsumsi untuk berbuka puasa, Johannes menyarankan untuk tidak langsung makan kolak, awali berbuka dengan air putih.
“Saran saya kalau buka puasa jangan langsung makan kolak. Setelah jam lebih dari 12 jam tidak makan dan tidak minum, yang dibutuhkan tubuh adalah air 2 gelas, setelah itu boleh makan kolak,” katanya.